Senin, 08 April 2013

Praktikum ke 6 Uji Urine



Sabtu, 6 April 2013
 Uji Urine
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
     Urine atau air seni adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostatis cairan tubuh. Urine digunakan sebagai indikator untuk mengetahui berbagai penyakit yang dialami tubuh kita. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinenya pun akan mengandung bakteri. Namun jika urine berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis urine sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan berasal dari urea. Sehingga bisa dikatakan bahwa urine itu merupakan zat yang steril.
B.    Tujuan Penelitian
     Mengetahui pH urine, kadar protein, kadar karbohidrat, dan kadar amonia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA
                   Urine terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urine berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urine berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misalnya glukosa diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh.
                   Fungsi  utama urine adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. Namun, kita dapat mengetahui berbagai penyakit dari perubahan warna urine. Misalnya, urine dapat jadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urine yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urine berwarna kuning pekat atau cokelat. Di samping itu diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urine. Hal yang dilakukan untuk menguji apakah seseorang menderita diabetes adalah dengan melakukan uji glukosa pada urine orang tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
 Alat dan Bahan :
1.      Urine
2.     Larutan benedith
3.     Larutan biuret
4.     Kertas indikator
5.     Korek api
6.    Pembakar spiritus
7.     Tabung reaksi
8.     Penjepit tabung
9.     Tabung ukur
10. Pipet tetes
Cara kerja :
1.      Uji pH
v Siapkan urine dan ukur menggunakan tabung ukur yang telah disiapkan sebanyak 2 ml.
v Selanjutnya gunakan kertas indikator, celupkan pada urine yang telah di ukur.
v Lihat perubahan yang terjadi, dan untuk mengetahui apakah urine mengandung asam atau basa gunakan kertas lakmus.
2.     Uji protein
v Siapkan tabung reaksi yang berisi urine sebanyak 2 ml.
v Selanjutnya ditetesi dengan larutan biuret sebanyak 5 tetes.
v Tunggu selama 5 menit, lalu amati yang terjadi.
3.     Uji karbohidrat
v Siapkan tabung reaksi yang berisi urine sebanyak 2 ml.
v Setelah itu ditetesi dengan larutan benedict sebanyak 5 tetes.
v Jepit tabung yang berisi urin lalu panaskan dengan menggunakan spiritus sambil menggoyang-goyangkan tabung agar panasnya merata.
v Tunggu selama 2 menit .
4.     Uji amonia
v Siapkan tabung reaksi yang berisi urine sebanyak 2 ml.
v Selanjutnya tabung dijepit dan dipanaskan di atas spiritus.
v Tunggu beberapa menit lalu cium aromanya.
Tabel Hasil pengamatan :
No
Nama
Uji pH
Uji protein
Uji glukosa
Uji amonia
1.
Nur Alam
6 (asam)
Kuning
Hijau lumut
Aroma yang dihasilkan agak pesin (sangat menyengat).
2.
Muh. Farid
7 (netral)
Bening
Hijau kecoklatan
Aroma yang dihasilkan agak pesin.

BAB IV PENUTUP
A.    Simpulan
Urine dapat kita gunakan sebagai indikator, arti nilai pH sendiri yaitu untuk mengetahui apakah ginjal berfungsi dengan baik atau tidak. Karena pada dasarnya ginjal berfungsi untuk mengatur pH larutan/cairan dalam agar netral. Serta keasaman cairan juga diatur di dalam ginjal. Dan apabila urine mengandung gula, berarti telah mempunyai penyakit diabetes atau kencing manis. Jika ditemukan protein pada urine, itu artinya saringan yang ada di glomerulus telah rusak. Karena dalam keadaan normal, protein yang ada di dalam darah akan disaring oleh glomerulus ginjal sehingga tidak akan didapatkan  di dalam urine. Warna urine juga di pengaruhi oleh makanan, pewarna makanan, hidrasi, obat-obatan, vitamin, dll.
Dari hasil uji urine yang kami lakukan, semua urine dalam keadaan asam, sehingga dapat kita simpulkan bahwa semua ginjal dari teman-teman yang telah di uji berfungsi sebagaimana mestinya.

B.    Saran
Terkadang urine yang dikeluarkan menimbulkan bau yang tidak sedap. Ada banyak kemungkinan yang menjadi penyebab urine menjadi bau seperti masalah pada saluran kemih atau adanya infeksi kandung kemih. Kebanyakan bau urine hanya bersifat sementara dan tidak mengindikasikan masalah kesehatan. Tapi jika hal tersebut terus berlanjut selama beberapa hari, sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

BAB V DAFTAR PUSTAKA
Lampiran










BAB V DAFTAR PUSTAKA