Senin , 4 Februari 2013
Uji Volume Kapasitas Paru-Paru
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kapasitas paru-paru adalah volume
udara maksimal yang mengisi paru-paru. Volume udara pernapasan tidak sama pada
setiap orang. Misalnya olahragawan cenderung memiliki kapasitas paru-paru yang
lebih besar. Hal ini bergantung pada ukuran paru-paru, kekuatan bernapas, dan
cara bernapas.
B.
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan
bertujuan untuk mengetahui perbedaan volume udara atau kapasitas paru-paru
seseorang dengan menggunakan alat-alat yang dirangkai secara khusus.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Volume dan kapasitas paru-paru pada
seseorang terbagi atas :
1.)
Volume tidal (VT) yaitu volume udara hasil
inspirasi dan ekspirasi pada setiap kali kita bernapas normal, yang volumenya
kira-kira 500 ml pada rata-rata orang dewasa.
2.)
Volume residu yaitu volume udara yang masih
tetap berada di dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat kira-kira sebanyak 1200
ml.
3.)
Kapasitas vital (VC) yaitu jumlah gas yang
dapat diekspirasi setelah inspirasi secara maksimal. Besarnya adalah 4800 ml.
4.)
Kapasitas residu fungsional yaitu jumlah
gas yang tertinggal di paru-paru setelah ekspirasi volume tidak normal.
Besarnya berkisar 2400 ml.
5.)
Kapasitas inspirasi (IC) yaitu jumlah udara
maksimal yang dapat diinspirasi setelah ekspirasi normal sekitar 3600 ml.
6.)
Volume cadangan inspirasi (VCI) yaitu
jumlah udara yang dapat diinspirasi secara paksa sesudah inspirasi secara paksa
sesudah inspirasi volume tidal.
7.)
Volume cadangan ekspirasi (VCE) yaitu
jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dangan ekspirasi kuat pada akhir
ekspirasi normal sabanyak 1100 ml.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan :
1.
Baskom besar
2.
Toples
3.
Air
4.
Pipa
karet
Langkah kerja :
1.
Isilah baskom dengan air.
2.
Masukkan toples yang berisi air yang penuh.
Toples ini sebelumnya telah di beri ukuran per cm.
3.
Balikkan toples hingga menghadap kebawah,
upayakan tidak ada udara di dalam toples tersebut.
4.
Pipa karet dimasukkan ke dalam toples yang
telah menghadap ke bawah.
5.
Hiruplah napas sekuat-kuatnya, dan
hembuskan sekuat-kuatnya (satu kali hembusan). Seperti pada gambar dibawah ini,
6.
Setelah selesai perhatikanlah berapa volume
air yang keluar.
7.
Selanjutnya kegiatan tersebut diulang tapi
sebelumnya harus melakukan aktivitas (lari-lari kecil).
8.
Hitunglah berapa banyak volume air yang
keluar, lakukan pada 3 orang yang berbeda.
Hasil
pengamatan
NO
|
Nama
|
Berat badan dan
umur
|
Sebelum lari
|
Sesudah lari
|
|
1
|
Juwita
|
49
kg dan 16 umur
|
11
cm
|
9
cm
|
|
2
|
Farid
|
59
kg dan 16 umur
|
10
cm
|
7
cm
|
|
3
|
Selvi
|
57
kg dan 16 umur
|
8
cm
|
7
cm
|
|
Rata-rata
|
-
|
9,67
cm
|
7,67
cm
|
Rata-rata
berat badan
|
55
kg
|
-
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB IV PENUTUP
Simpulan
Dari hasil percobaan yang telah kami
lakukan kami menyimpulkan bahwa volume dan kapasitas paru-paru seseorang
berbeda-beda. Ada yang volume udaranya besar dikarenakan ukuran paru-parunya
besar, dan sebaliknya jika volume udaranya kecil ukuran paru-parunya juga
kecil. Perbedaan sistem inspirasi dan ekspirasi pada tabel diatas dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu
antara laki-laki dan perempuan, usia/umur, dan juga berat badan sesuai dengan
hasil pengamatan kami.
DAFTAR
PUSTAKA
Uji Bahaya Asap Rokok
terhadap Paru-Paru
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Rokok mengandung zat-zat yang sangat
berbahaya. Apabila rokok dihisap terus-menerus maka akan merusak organ tubuh
terutama paru-paru secara perlahan. Hal seperti ini sudah pasti diketahui oleh
banyak orang akan bahayanya rokok bagi tubuh, tapi terkadang orang yang sudah
terbiasa merokok merasa sulit untuk berhenti dikarenakan sudah mengalami
kecanduan. Yang lebih membahayakan yaitu apabila kita berada didekat orang yang
sedang merokok dan secara tidak sengaja kita menghirup asapnya. Orang yang
menghirup asap rokok lebih potensial terserang penyakit daripada orang yang
merokok secara langsung. Karena otomatis asap yang terhirup akan masuk ke paru-paru
ataupun sampai mencapai alveolus.
B.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian kali ini yaitu untuk
mengetahui efek atau dampak asap rokok terhadap paru-paru dengan menggunakan
alat yang dirangkai secara khusus.
BAB
II KAJIAN PUSTAKA
Rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya
telah dinyatakan berdampak buruk bagi kesehatan. Diantaranya adalah bahan
radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat
(acetone), pencuci lantai (ammonia), racun serangga (DDT), gas beracun
(hydrogencyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi orang yang menjalani
hukuman mati, serta masih banyak lagi. Pada zat rokok yang paling berbahaya
yaitu Tar, Nikotin, dan Karbon Monoksida. Tar mengandung empat puluh tiga bahan
yang menjadi penyebab kanker. Nikotin mempunyai zat dalam rokok yang dapat
menyebab ketagihan, ini yang menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk
berhenti merokok. Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan
penyakit jantung.
Oleh
karena itu, kami melakukan pengujian untuk membuktikan secara langsung tentang
bahaya asap rokok terhadap paru-paru.
BAB
III METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan:
1.
Pipet
2.
Pipa U
3.
Kapas
4.
Pompa pengisap
5.
korek
6.
Rokok
Cara Kerja:
1.
Pada pipa U dimasukkan sedikit kapas putih.
2.
Masukkan pipet yang diikuti dengan
menyumbat kedua ujung pipa U dengan menggunakan kapas. Sumbat sampai
benar-benar tidak ada cela.
3.
Pada ujung pipet bersambung dengan sebatang
rokok. Seperti pada gambar berikut.
4.
Selanjutnya rokok dibakar dan tekanlah
pompa pengisap sehingga rokok menghasilkan asap lakukan terus menerus sampai
rokok habis. Seperti pada gambar di bawah ini.
5.
Perhatikanlah kapas saat terkena asap
rokok. Seperti gambar di bawah ini.
Gambar:kapas
yang mengalami perubahan warna
6.
Setelah rokok habis ambillah kapas yang
berada di dalam pipa U tersebut dan amati yang terjadi.
Hasil
Pengamatan
Pada
percobaan ini dengan menggunakan rokok yang bermerek sampoerna, maka kapas yang
berada di dalam pipa U sedikit demi sedikit berubah warna menjadi kecoklatan
saat terkena asap dari rokok. Jika dibandingkan dengan warna kapas sebelumnya
sudah pasti akan terlihat jelas seperti pada gambar di bawah ini.
BAB
IV
A.Kesimpulan:
Dari hasil
percobaan kami dapat mengambil kesimpulan bahwa merokok dapat menyebabkan
paru-paru menjadi rusak, seperti yang terjadi pada kapas yang awalnya berwarna
putih bersih dan pada saat terkena asap rokok menghasilkan warna kecoklatan.
Kapas pada percobaan ini diumpakan sebagai dinding alveolus. Perubahan yang
terjadi diakibatkan karena adanya zat yang terkandung di dalam rokok yaitu Tar
yang sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh.
B.Saran
Untuk sesorang
yang belum pernah merokok janganlah sekali-kali ingin mencoba mengisap rokok
karena telah diketahui bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Memang pada saat merokok tidak terlalu menimbulkan efek yang berbahaya tapi
jika lama kelamaan rokok akan menimbulkan kanker, serangan jantung sampai
berujung pada kematian.
DAFTAR
PUSTAKA
Rabu, 28 Februari 2013
Uji Frekuensi Pernapasan
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Frekuensi pernapasan seseorang berbeda-beda, hal itu bisa dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Semuanya akan dibahas secara rinci dalam makalah ini.
B.
Tujuan
Tujuan praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui perbedaan frekuensi
pernapasan pada tiap orang.
BAB
II KAJIAN PUSTAKA
Frekuensi pernapasan adalah
intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara permenit, dari dalam ke luar
tubuh atau dari luar ke dalam tubuh. Pada umumnya intensitas pernapasan pada
seseorang berkisar antara 16-18 kali.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan
yaitu :
1.
Usia
Semakin bertambah usia,
intensitas pernapasan semakin menurun.
2.
Jenis kelamin
Laki-laki memiliki
frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan.
3.
Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh
(demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.
4.
Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan
meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. Frekuensi
pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi
pernapasan posisi tidur terlentang lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.
5.
Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas,
maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.
BAB
III METODOLOGI PENELITIAN
Pada
praktikum kali ini kami menggunakan teman kami sebagai sampel. Caranya yaitu :
1.
Ketiga teman kami disuruh duduk santai dan
menghitung jumlah/berapa banyak tarikan napasnya (eskresi) dengan waktu
sebanyak 1 menit.
2.
Selanjutnya berlari-lari kecil dengan waktu
sebanyak 3 menit. Dilanjutkan dengan naik turun tangga juga sebanyak 3 menit.
Hasil
Pengamatan
No
|
Nama siswa
|
Duduk santai
|
Lari kecil
|
Naik tangga
|
Rata-rata
|
1
|
Indah Kurniawati
|
25
|
65
|
74
|
54,67
|
2
|
Farid Ghazali
|
17
|
60
|
84
|
53,67
|
3
|
Juwita Darsi
|
26
|
67
|
72
|
55
|
BAB
IV PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum kami dapat menyimpulkan bahwa frekuensi pernapasan
pada tiap-tiap teman kami yang berperan sebagai sampel berbeda-beda. Hal itu
dikarenakan adanya beberapa faktor dan terbukti yang dapat kita lihat pada
tabel hasil pengamatan diatas.